Struktur Sistem Eksresi Pada Manusia

Struktur Sistem Eksresi Pada Manusia - Selamat pagi sahabat Siswa dan Siswi yang saya banggakan. Kali ini maribelejarbk akan membagikan ulasan tentang Pendidikan Pengetahuan Alam terkait dengan Ilmu Biologi. Adapun isi dari artikel saya ini adalah tentang Sistem Ekskresi Pada Tubuh Manusia Lengkap dengan Strukturnya. Sistem ekskresi merupakan proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme. Organ-organ ekskresi pada manusia meliputi ginjal, kulit, paru-paru, dan hati.

1. Ginjal
Salah satu sistem ekskresi pada manusia adalah sistem urine. Organ penyusun sistem urine  antara lain ginjal, ureter, kantung kemih, dan uretra. Ginjal merupakan komponen utama penyusun sistem urine. Ginjal sering disebut juga dengan buah pinggang karena letaknya yang berada di sebelah kanan dan kiri tulang pinggang.

a. Struktur ginjal
PENGERTIAN SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA TERLENGKAP
Ginjal terletak di daerah pinggang, tepatnya di perut bagian belakang dan dilindungi tulang rusuk. Bentuk ginjal seperti kacang merah, berwarna merah coklat. Manusia memiliki 2 buah ginjal, yaitu ginjal kiri dan ginjal kanan. Ginjal kanan agak lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena terdesak oleh hati. Setiap ginjal beratnya kurang lebih 200g dengan panjang 10 - 15 cm dan tebal 11/2 – 21/2 cm. Dalam sehari darah melewati ginjal berkali-kali. Darah memasuki ginjal melalui arteri ginjal dan meninggalkan ginjal melalui vena ginjal. Rata-rata orang dewasa mengeluarkan urine 1,5 liter per hari. Secara umum ginjal dibagi menjadi 3 bagia, yaitu sebagai berikut:

1). Kulit ginjal
Kulit ginjal merupakan bagian terluar ginjal yang disebut juga dengan korteks renalis. Pada kulit ginjal inilah terjadi penyaringan darah. Kulit ginjal tersusun atas glomerulus dan simpai bowman yang membentuk kesatuan yang disebut badan malpighi. Glomerulus adalah kumpulan cabang-cabang yang halus atau anyaman pembuluh darah kapiler di bagian korteks, sedangkan kapsula bowman adalah lapisan yang melingkupi glomerulus, bentuknya seperti cawan dan berdinding ganda. Pada kulit ginjal terdapat nefron. Nefron adalah unit penyaring terkecil ginjal. Sebuah ginjal tersususn atas kurang lebih satu juta nefron. Setiap nefron tersusun atas glomerulus, simpai bowman, saluran berkelok-kelok,  Ansa Henle, dan saluran pengumpul ginjal.

2). Sumsum ginjal
Bagian tengah ginjal disebut sumsum ginjal atau medula. Sumsum ginjal merupakan tempat berkumpulnya pembuluh-pembuluh halus dari simpai bowman. Pembuluh-pembuluh halus tersebut mengalirkan urine ke saluran yang lebih besar dan bermuara di rongga ginjal. Proses yang terjadi pada sumsum ginjal adalah reabsorbsi dan augmentasi.

3). Rongga ginjal
Bagian paling dalam ginjal adalah rongga ginjal atau yang dikenal dengan pelvis renalis. Fungsinya yaitu menampung urine sementara sebelum dikeluarkan melalui ureter.

b. Fungsi ginjal

Fungsi dari ginjal adalah sebagai berikut:
  1. Untuk menyaring darah
  2. Osmoregulasi, yaitu pembuangan kelebihan air agar keseimbangan konsentrasi darah terjaga
  3. Memelihara keseimbangan konsentrasi garam-garam tertentu.
  4. Mengekskresikan gula darah yang melebihi kadar normal
  5. Mempertahankan keseimbangan asam dan basa darah

 Adapun zat-zat yang terkandung dalam urine normal adalah sebagai berikut:
  1. Urea
  2. Amonia
  3. Air
  4. Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin)
  5. Zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin, obat-obatan, dan

c. Proses pembentukan urine
Proses pembentukan urine melalui 3 tahapan, yaitu sebagai berikut:

1). Filtrasi
Filtrasi adalah proses penyaringan sel-sel darah yang terjadi di glomerulus. Bahan dari proses ini berupa darah yang membawa sisa-sisa metabolisme protein.

2). Reabsorbsi
Reabsorbsi adalah penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh yang terjadi di tubulus kontortus proksimal. Bahan dari proses ini adalah urine primer.

3). Augmentasi
Augmentasi merupakan proses pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal. Bahan dari proses ini adalah urine sekunder.

d. Kelainan/penyakit ginjal
1). Gagal ginjal
Gagal ginjal adalah kelainan pada ginjal dimanaginjal tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu menyaring darah.

2). Batu ginjal
Batu ginjal merupakan kelainan yang cukup sering dialami manusia. Batu ginjal berupa endapan garam kalsium yang makin lama makin mengeras dan membesar. Penyebab dari penyakit ini antara lain:
a. Urine terlalu pekat
b. Terlalu banyak mengonsumsi mineral
c. Terlalu banyak duduk
d. Kurang minum
e. Minum air yang mengandung kerak
f. Sering menahan buang air kecil

3). Hidronefrosis
Hidronefrosis adalah membesarnya salah satu ginjal karena urine tidak dapat mengalir keluar. Hal itu akibat penyempitan aliran ginjal atau tersumbat oleh batu ginjal.
4). Diabetes inspidus
Gejala penyakit ini adalah mengeluarkan urine terlalu banyak disebabkan tidak adanya hormon ADH.

2. Hati
PENGERTIAN SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA TERLENGKAP

Hati juga merupakan alat ekskresi karena hati mengeluarkan empedu. Empedu adalah cairan berwarna kehijauan dan rasanya pahit. Empedu harus dikeluarkan dari tubuh karena mengandung zat sisa yang berasal dari sel darah merah yang rusak dan dihancurkan di dalam limpa.

a. Struktur hati
Hati terletak di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma. Hati berwarna merah tua dan merupakan kelenjar terbesar pada manusia dengan berat sekitar 2 kg. Hati dilindungi oleh selaput tipis yang disebut kapsula hepatis. Pada hati juga terdapat pembuluh darah dan empedu yang disatukan oleh selaput jaringan ikat (capsula glison).

b. Fungsi hati
Hati berfungsi untuk menghasilkan getah empedu dari hasil perombakan sel darah merah. Sel-sel perombak sel darah merah ini disebut histiosit. Sel-sel darah merah yang telah tua tersebut kemudian dirombak menjadi getah empedu. Getah empedu ini terdiri dari garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan, yaitu untuk mengemulsi lemak. Sedangkan zat warna empedu inilah yang menyebabkan warna urine dan warna feses menjadi kuning kecoklatan. Zat yang mewarnai feses disebut sterkoilin, sedangkan yang mewarnai urine disebut urobilin.
Selain sebagai alat ekskresi, hati juga memiliki fungsi sebagai berikut:
  1. Sebagai alat sekresi karena menghasilkan empedu
  2. Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
  3. Menghasilkan urea dari hasil perombakan protein
  4. Mensintesis vitamin A dari provitamin A
  5. Membuat fibrinogen dan protombin
  6. Menghasilkan heparin yang berfungsi sebagai anti pembekuan darah
  7. Sebagai penawar racun (detosifikasi)

c. Kelainan pada hati
1). Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit peradangan pada sel-sel hati karena terinveksi virus. Hepatitis ada 2 macam, yaitu hepatitis A dan B. Biasanya hepatitis B lebih berbahaya dibandingkan dengan hepatitis A.

2). Penyakit kuning
Gejala penyakit kuning hampir sama dengan hepatitis, yaitu kulit tampak pucat kekuningan, bagian putih bola mata berwarna kekuningan, dan kuku jari juga berwarna kuning.
3). Sirosis hati
Penyakit ini biasanya diderita oleh peminum alkohol. Gejala penderita penyakit ini adalah timbulnya jaringan perut dan kerusakan sel-sel normal hati.
4). Cirrhosis
Cirrhosis adalah kelainan hati di mana jaringan hati menyusut.
3. Kulit
PENGERTIAN SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA TERLENGKAP

Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat di permukaan tubuh yang merupakan organ terluas pada tubuh kita. Kulit sangant tipis dengan beberapa lapisan yang menyusunnya. Kulit termasuk organ ekskresi karena terdapat kelenjar keringat yang mengekskresikan zat-zat sisa. Selain sebagai organ ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai indera peraba dan perasa.

a. Struktur kulit
Kulit manusia terbagi menjadi 3 lapisan, yaitu kulit ari (epidermis), kulit jangat (dermis), dan jaringan ikat bawah kulit.

1). Epidermis (kulit ari)
Lapisan kulit yang paling luar disebut epidermis. Lapisan ini sangat tipis. Kulit ari terdiri dari dua lapisan, yaitu sebagai berikut:
a). Lapisan tanduk
Lapisan ini tidak mengandung pembuluh darah dan seraut saraf karena merupakan sel-sel mati yang selalu mengelupas, tidak memiliki inti, dan mengandung zat keratin. Karena tidak mengandung pembuluh darah, maka lapisan ini tidak akan mengeluarkan darah saat mengelupas.
b) Lapisan malpighi
Lapisan malpighi merupakan lapisan yang terdapat di bawah lapisan tanduk. Berbeda dengan lapisan tanduk, lapisan malpighi justru selalu membelah diri. Pada lapisan malpighi terdapat melanin, yaitu pigmen yang menentukan warna kulit dan melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh sinar matahari. Jika kulit terlalu banyak terkena sinar matahari maka produksi melanin akan meningkat dan kulit menjadi gelap. Jika seseorang tidak memiliki pigmen pada lapisan malpighinya maka orang tersebut dinamakan albino. Pada permukaan kulit ari terdapat pori-pori yang merupakan muara kelenjar minyak. Melalui pori-pori inilah keringat diekskresikan. Kulit ari biasanya ditumbuhi rambut, kecuali kulit ari yang ada di telapak tangan dan kaki. Kulit ari pada telapak tangan dan kaki terdiri atas 4 lapisan, yaitu:
a). Stratum korneum
b). Stratum granulosum
c). Stratum lusidum
d). Stratum germinalis

2). Dermis (kulit jangat)
Dermis merupakan lapisan kulit yang berada di bawah lapisan epidermis. Dibandingkan epidermis, lapisan dermis lebih tebal. Antara lapisan dermis dan epidermis dilapisi dengan membran basalis. Lapisan dermis terdapat beberapa jaringan, yaitu sebagai berikut:
  • Pembuluh kapiler, berfungsi untuk menyampaikan nutrisi pada akar rambut dan sel kulit.
  • Kelenjar keringat (glandula sudorifera), berfungsi untuk menghasilkan keringat.
  • Kelenjar minyak (glandula sebaceae), berfungsi untuk menghasilkan minyak agar kulit dan rambut tidak kering.
  • Pembuluh darah, berfungsi untuk mengedarkan darah ke semua sel atau jaringan termasuk akar rambut.
  • Ujung-ujung saraf, yaitu ujung saraf perasa dan peraba, saraf rasa nyeri, saraf rasa panas, dan saraf rasa sentuhan.
  • Kantong rambut, memiliki akar dan batang rambut serta kelenjar minyak rambut.

 3). Jaringan ikat bawah kulit
Lapisan ini berada di bawah dermis. Pembatas jaringan ikat bawah kulit dengan dermis adalah mulainya terdapat sel lemak. Lemak berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap benturan, penahan suhu tubuh, dan sumber energi.

b. Fungsi kulit
Fungsi utama kulit, yaitu sebagai alat ekskresi yang mengeluarkan keringat. Selain itu, kulit juga menghasilkan minyak melalui kelenjar minyak. Minyak berfungsi untuk mencegah kekeringan pada kulit dan menegrutnya kulit rambut.
Berikut fungsi kulit:
1). Sebagai alat indera
2). Sebagai pengatur suhu tubuh
3). Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D
4). Melindungi jaringan yang ada di bawahnya
5). Menyimpan kelebihan lemak

c. Kelainan pada kulit
Beberapa kelainan yang terjadi pada kulit, antara lain sebagai berikut:

1). Jerawat
Jerawat adalah gangguan kulit pada kelenjar minyak. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencegah timbulnya jerawat, yaitu dengan makan makanan yang seimbang, rajin menjaga kebersihan kulit dan diimbangi dengan tidur dan olahraga yang cukup.

2). Kanker kulit
Penyebab kanker kulit adalah kulit mendapat sinar matahari yang berlebihan. Biasanya kanker kulit menyerang orang berkulit putih karena warna kulit tersebut lebih sensitif terkena sinar matahari. Cara pencegahannya adalah dengan menghindari kontak dengan sinar matahari yang terlalu banyak dan pemakaian tabir surya secara rutin.

3). Biduran
Penyebab biduran antara lain udara dingin, alergi makanan, dan alergi bahan kimia. Tanda-tanda penyakit ini adalah timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa gatal. Cara pencegahan penyakit ini, yaitu dengan menghindari bahan makanan dan produk kimia yang menyebabkan alergi.

4). Psoriasis
Psoriasis disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Gejala yang ditimbulkannya adalah kulit kemerahan pada kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut. Jika terkena penyakit ini harus rutin melakukan pengobatan.

5). Ringworm
Sebenarnya ringworm adalah nama sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Penyakit akibat jamur ini ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit. Pencegahan kulit ini dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap kering dan tidak lembab.

4. Paru-paru
PENGERTIAN SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA TERLENGKAP

Selain berfungsi sebagai alat pernapasan pada manusia, paru-paru juga berfungsi sebagai alat ekskresi.

a. Struktur paru-paru

Paru-paru terletak di dalam rongga dada dan bagian bawahnya menempel pada diafragma. Setiap manusia memiliki 2 paru-paru. Paru-paru manusia dilindungi oleh tulang-tulang rusuk dan dilapisi oleh selaput tipis yang disebut pleura. Paru-paru terbagi menjadi 2 bagian, yaitu paru-paru kanan (dexter) yang memiliki 3 gelambir dan paru-paru kiri (sinister) yang memiliki 2 gelambir.

b. Fungsi paru-paru
Fungsi utama paru-paru adalah sebagai organ pernapasan. Selain itu, paru-paru juga berfungsi sebagai organ ekskresi. Sebagai organ ekskresi paru-paru mengeluarkan ekskret yang berupa gas karbondioksida dan uap air. Gas-gas tersebut merupakan zat sisa dalam proses pernapasan. Zat sisa pernapasan harus dikeluarkan agar tidak mengganggu fungsi tubuh.


c. Kelainan pada paru-paru
Beberapa kelainan yang terjadi pada paru-paru antara lain sebagai berikut.
1). Bronchitis, adalah peradangan pada cabang batang tenggorokan (bronkus).
2). Pleuritis, adalah peradangan pada selaput pembukus paru-paru.
3). TBC
Penyebab penyakit ini adalah bakteri Mycrobacterium tuberculosis. Tanda-tanda penyakit ini adalah adanya bintil-bintil pada alveolus. Cara pengobatan penyakit ini adalah dengan terapi menggunakan vaksin BCG.

4). Asma
Penyebab penyakit asma adalah alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis. Tanda-tanda penyakit ini adalah saluran pernapasan tersumbat sehingga penderita mengalami sesak nafas.

5). Pneumonia
Penyebab penyakit ini adalah bakteri, virus, dan jamur. Tanda-tanda orang yang terkena penyakit ini dinding alveolusnya robek sehingga mengurangi daerah pertukaran gas.
 
 
 
Sumber: http://www.maribelajarbk.web.id

SERANGAN UMUM 1 MARET

Kurang lebih satu bulan setelah Agresi Militer Belanda II yang dilancarkan pada bulan Desember 1948, TNI mulai menyusun strategi guna melakukan pukulan balik terhadap tentara Belanda yang dimulai dengan memutuskan telepon, merusak jalan kereta api, menyerang konvoi Belanda, serta tindakan sabotase lainnya.
Belanda terpaksa memperbanyak pos-pos disepanjang jalan-jalan besar yang menghubungkan kota-kota yang telah diduduki. Hal ini berarti kekuatan pasukan Belanda tersebar pada pos-pos kecil diseluruh daerah republik yang kini merupakan medan gerilya. Dalam keadaaan pasukan Belanda yang sudah terpencar-pencar, mulailah TNI melakukan serangan terhadap Belanda.
Sekitar awal Februari 1948 di perbatasan Jawa Timur, Letkol. dr. Wiliater Hutagalung - yang sejak September 1948 diangkat menjadi Perwira Teritorial dan ditugaskan untuk membentuk jaringan pesiapan gerilya di wilayah Divisi II dan III - bertemu dengan Panglima Besar Sudirman guna melaporkan mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB dan penolakan Belanda terhadap resolusi tersebut dan melancarkan propaganda yang menyatakan bahwa Republik Indonesia sudah tidak ada lagi. Melalui Radio Rimba Raya, Panglima Besar Sudirman juga telah mendengar berita tersebut. Panglima Besar Sudirman menginstruksikan untuk memikirkan langkah-langkah yang harus diambil guna memutarbalikkan propaganda Belanda.
ujuan utama dari ini rencana adalah bagaimana menunjukkan eksistensi. TNI dan dengan demikian juga menunjukkan eksistensi Republik Indonesia kepada dunia internasional. Untuk menunjukkan eksistensi TNI, maka anggota UNCI, wartawan-wartawan asing serta para pengamat militer harus melihat perwira-perwira yang berseragam TNI.
Setelah dilakukan pembahasan yang mendalam, grand design yang diajukan oleh Hutagalung disetujui, dan khusus mengenai "serangan spektakuler" terhadap satu kota besar, Panglima Divisi III/GM III Kolonel Bambang Sugeng bersikukuh, bahwa yang harus diserang secara spektakuler adalah Yogyakarta.
Tiga alasan penting yang dikemukakan Bambang Sugeng untuk memilih Yogyakarta sebagai sasaran utama adalah:
  1. Yogyakarta adalah Ibukota RI, sehingga bila dapat direbut walau hanya untuk beberapa jam, akan berpengaruh besar terhadap perjuangan Indonesia melawan Belanda.
  2. Keberadaan banyak wartawan asing di Hotel Merdeka Jogjakarta, serta masih adanya anggota delegasi UNCI (KTN) serta pengamat militer dari PBB.
  3. Langsung di bawah wilayah Divisi III/GM III sehingga tidak perlu persetujuan Panglima/GM lain dan semua pasukan memahami dan menguasai situasi/daerah operasi.
Selain itu sejak dikeluarkan Perintah siasat tertanggal 1 Januari 1949  dari Panglima Divisi III/Gubernur Militer III, untuk selalu mengadakan serangan terhadap tentara Belanda, telah dilancarkan beberapa serangan umum di wilayah Divisi III/GM III. Seluruh Divisi III dapat dikatakan telah terlatih dalam menyerang pertahanan tentara Belanda.
Selain itu, sejak dimulainya perang gerilya, pimpinan pemerintah sipil dari mulai Gubernur Wongsonegoro serta para Residen dan Bupati, selalu diikutsertakan dalam rapat dan pengambilan keputusan yang penting dan kerjasama selama ini sangat baik. Oleh karena itu, dapat dipastikan dukungan terutama untuk logistik dari seluruh rakyat.
Diperkirakan apabila Belanda melihat bahwa Yogyakarta diserang secara besar-besaran, dipastikan mereka akan mendatangkan bantuan dari kota-kota lain di Jawa Tengah, dimana terdapat pasukan Belanda yang kuat seperti Magelang, Semarang dan Solo. Jarak tempuh (waktu itu) Magelang - Yogya hanya sekitar 3 - 4 jam saja; Solo - Yogya, sekitar 4 - 5 jam, dan Semarang - Yogya, sekitar 6 - 7 jam. Magelang dan Semarang (bagian Barat) berada di wilayah kewenangan Divisi III GM III, namun Solo, di bawah wewenang Panglima Divisi II/GM II Kolonel Gatot Subroto. Oleh karena itu, serangan di wilayah Divisi II dan III harus dikoordinasikan dengan baik sehingga dapat dilakukan operasi militer bersama dalam kurun waktu yang ditentukan, sehingga bantuan Belanda dari Solo dapat dihambat, atau paling tidak dapat diperlambat

Brigade IX di bawah komando Letkol Achmad Yani, diperintahkan melakukan penghadangan terhadap bantuan Belanda dari Magelang ke yogyakarta. Tanggal 19 Februari 1949. Panglima Divisi dan rombongan meneruskan perjalanan, yang selalu dilakukan pada malam hari dan beristirahat pada siang hari, untuk menghindari patroli Belanda Penunjuk jalan juga selalu berganti di setiap desa. Dari Banaran rombongan menuju wilayah Wehrkreise III melalui pegunungan Menoreh untuk menyampaikan perintah kepada Komandan Wehrkreis III Letkol. Suharto. Bambang Sugeng beserta rombongan mampir diPengasih, tempat kediaman mertua Bambang Sugeng dan masih sempat berenang di telaga yang ada di dekat Pengasih (Keterangan dari Bambang Purnomo, adik kandung alm.Bambang Sugeng yang kini tinggal di Temanggung). Pertemuan dengan Letkol. Suharto berlangsung di Brosot, dekat Wates . Semula pertemuan akan dilakukan di dalam satu gedung sekolah, namun karena kuatir telah dibocorkan, maka pertemuan dilakukan di dalam sebuah gubug di tengah sawah. Hadir dalam pertemuan tersebut lima orang, yaitu Panglima Divisi III/Gubernur Militer III Kol. Bambang Sugeng, Perwira Teritorial Letkol. dr. Wiliater Hutagalung beserta ajudan Letnan Amron Tanjung, Komandan Wehrkreise III/Brigade X Letkol. Suharto beserta ajudan. Kepada Suharto diberikan perintah untuk mengadakan penyerangan antara tanggal 25 Februari dan 1 Maret 1949. Kepastian tanggal baru dapat ditentukan kemudian, setelah koordinasi serta kesiapan semua pihak terkait, antara lain dengan Kol. Wiyono dari Pepolit Kementerian Pertahanan.
Setelah semua persiapan matang, baru kemudian diputuskan (keputusan diambil tanggal 24 atau 25 Februari), bahwa serangan tersebut akan dilancarkan tanggal 1 Maret 1949, pukul 06.00 pagi. Instruksi segera diteruskan ke semua pihak yang terkait.
Puncak serangan dilakukan dengan serangan umum terhadap kota Yogyakarta (ibu kota negara) pada tanggal 1 Maret 1949, dibawah pimpinan Letnan Kolonel Suharto, Komandan Brigade 10 daerah Wehrkreise III, setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tepatnya pada tanggal 1 Maret 1949 di pagi hari, dimulailah serangan besar-besaran dengan fokus utama adalah ibu kota Indonesia saat itu yaitu Yogyakarta. Selain itu serangan juga dilakukan dibeberapa kota lain seperti Solo, dan Magelang dengan tujuan untuk menghambat bantuan tentara Belanda. Pusat komando saat itu ditempatkan di Desa Muto. Tepat pada pukul 6 pagi, sirine dibunyikan dan serang dilakukan ke seluruh penjuru kota. Serangan tersebut dibagi menjadi 5 sektor yaitu:
  1. Kota dipimpin oleh Letnan Marsudi.
  2. Barat dipimpin oleh Letkol Ventje Sumual
  3. Utara dipimpin oleh Mayor Kusno
  4. Selatan  dipimpin oleh Mayor Sarjono
  5. Timur dipimpin oleh Mayor Sarjono
Kerugian Di Kedua Belah Pihak Serangan Umum 1 Maret
Pihak Belanda 6 orang tewas dan 14 orang luka-luka, sementara di pihak Indonesia tercatat 300 prajurit gugur, 53 polisi gugur, dan jumlah rakyat yang ikut gugur tidak bisa dihitung secara pasti. Sementara itu, menurut media Belanda, korban dari pihak mereka selama bulan maret adalah 200 orang tewas dan luka-luka.
Arti Penting Serangan Umum 1 Maret 1949
  1. Menunjukkan kepada dunia internasional keberadaan pemerintah dan TNI masih kuat dan solid
  2. Dukungan terhadap perundingan/diplomasi yang berlangsung di PBB
  3. Meningkatkan moral bangsa Indonesia
  4. Meruntuhkan mental pasukan Belanda
  5. Mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia
 Sumber: http://millenio45.blogspot.co.id

Sejarah Colosseum

Sejarah Colosseum

 Sejarah Colosseum – Fakta dan Informasi

Isi dari artikel ini memberikan fakta-fakta menarik dan informasi yang berkaitan dengan Sejarah Colosseum. Persepsi kita mungkin yang memerangi gladiator dimulai dengan Colosseum yang mampu memerangi tahap rumit dan terorganisir antara ratusan gladiator menggunakan berbagai gaya bertarung. Persepsi ini tidak benar. Permainan gladiator dimulai di Roma lebih dari 300 tahun sebelum Colosseum dibangun. Colosseum tidak ada selama kehidupan banyak dari Roma yang paling terkenal seperti diktator Julius Caesar dan Mark Antony. Baik itu Colosseum dibangun selama pemerintahan kaisar seperti Augustus, Tiberius, Nero, Caligula atau Claudius. Kita harus melihat kembali sebelum Colosseum Roma sebenarnya dibangun untuk mendapatkan wawasan tentang sejarah Colosseum dan mengapa Arena mengerikan Kematian yang pernah dibangun. Skala Games gladiator meningkat dari hanya sejumlah kecil peserta ke nomor besar gladiator terlihat dalam kacamata Romawi Colosseum ditonton oleh hingga 80.000 orang. Sejarah Colosseum.
Sejarah Colosseum – Perjuangan gladiator Pertama
Sejarah Colosseum dimulai di Roma ketika melawan gladiator pertama tercatat adalah dipentaskan di 264AD. Decimus Junius Brutus Scaeva mengenakan tempur gladiator untuk menghormati memori dari almarhum ayahnya yang adalah seorang konsul Junius Brutus bernama D. Pera. Tiga pasang budak, yang dipilih dari antara 22 tawanan perang, dipilih untuk melawan. Perjuangan gladiator pertama terjadi di Boarium Forum, sebuah pasar ternak, terletak di dekat Sungai Tiber antara Capitoline, bukit-bukit Palatine dan Aventine. Karena ini adalah pemakaman seorang bangsawan terkemuka dan diadakan di sebuah ruang publik, acara ini mungkin telah menarik kerumunan besar. Ini memerangi gladiator pertama adalah gagasan cerdas karena juga membawa prestise politik untuk keluarga mereka ¹ nama. Jadi sejarah pertempuran gladiator dan oleh karena itu Colosseum adalah berkaitan dengan pemakaman. Sejarah Colosseum.
Sejarah Colosseum – The Funeral Romawi
Mengapa Sejarah memerangi Colosseum dan gladiator berhubungan dengan pemakaman Romawi, apa hubungannya?Agama Romawi berkisar menyembah berbagai dewa dan dewi dan keyakinan mereka di akhirat. Roma percaya bahwa pengorbanan manusia di pemakaman orang yang meninggal itu akan menenangkan dewa-dewa kafir dan memastikan pintu masuk ke akhirat memuaskan. Kebiasaan sebelumnya mengorbankan tahanan di makam prajurit atau bangsawan diikuti oleh Roma. Upacara terhubung dengan orang mati berlangsung selama sembilan hari setelah pemakaman, pada akhir waktu yang mengorbankan dilakukan. Bangsa Romawi percaya bahwa “jiwa-jiwa orang mati yang propitiated oleh darah manusia …” Persiapan untuk upacara pemakaman Romawi terlibat tawanan atau budak yang dibeli, dilatih untuk membunuh dan kemudian dikorbankan selama ritual pemakaman. Seram ritual, atau upacara kurban, adalah disebut munus – tugas dibayarkan kepada nenek moyang mati oleh keturunannya, dengan maksud menjaga hidup ingatannya. Pada upacara ini budak atau pelayan menghadiri pemakaman berpakaian seperti Pluto atau Charon yang dewa-dewa orang mati. Para dewa Charon mengangkut mati di Styx dan seorang pembantu, memainkan peran Charon, simbolis terbawa tubuh para gladiator mati selama upacara keagamaan. Simbolisme ini dialihkan ke Colosseum Romawi ketika gladiator tewas dikawal oleh seorang tokoh menggambarkan Charon dari arena. Sejarah Colosseum.
Asal dan Sejarah Colosseum – The R ise Games Gladiator
Perjuangan gladiator pertama sukses sehingga aristokrat Romawi segera ditiru ide. Game pemakaman ini, atau Munera, diadakan setiap tahun atau setiap lima tahun untuk tujuan menjaga memori orang mati masih hidup. Peristiwa tumbuh lebih besar dan lebih rumit dan di pemakaman P. Licinius Crassus, yang telah Pontifex Maximus seratus dua puluh gladiator bertempur dan permainan pemakaman dirayakan selama tiga hari, pada akhir suatu perjamuan yang diberikan publik di forum . Keluarga Romawi terkemuka bersaing terhadap satu sama lain untuk menghasilkan permainan terbaik. Apa yang dimulai dengan Decimus Junius Brutus Scaeva pengorganisasian tiga pertandingan sebagai permainan pemakaman berubah menjadi pertunjukan publik. Yang diselenggarakan oleh Julius Caesar, pada kematian putrinya Julia, ditampilkan 320 pertandingan gladiator dipasangkan. Sejarah Colosseum.
Asal, Sejarah Arena kayu dan Konsep Colosseum
Sejarah dan konsep Colosseum tumbuh dari kebiasaan game pemakaman. Permainan pemakaman diselenggarakan sebagai peristiwa publik oleh bangsawan Romawi yang kaya dan bangsawan. Permainan Gladiator yang populer dengan ‘gerombolan’. Pada awalnya game gladiator, atau memerangi, diadakan di arena kayu kecil. Kata “arena” berarti pasir, referensi ke lapisan tebal pasir di lantai untuk tujuan menyerap darah. Tetapi karena popularitas permainan tumbuh amphitheatres besar dibangun ke rumah permainan. Para amphitheatres itu bulat atau oval. Desain mereka diambil dari bergabung dengan dua teater setengah lingkaran kayu bersama-sama (kata “amphi” berarti ‘kedua belah pihak’).
Sejarah Amphitheatre Batu Pertama di Roma
Amfiteater yang paling penting, sebelum ke Colosseum, adalah batu pertama yang dibangun amfiteater di Roma yang disebut Amphitheatre dari Statilius Taurus. Dibangun di 29 SM, di Campus Martius, oleh konsul Titus Statilius Taurus di masa Kaisar Agustus. Amfiteater ini cukup kecil dan dalam rangka untuk menenangkan Pleb Kaisar Nero membangun, jauh lebih besar kayu, amfiteater disebut Neronis Amphitheatrum di 57AD. Kedua amphitheatres benar-benar hancur di 64AD karena Kebakaran Besar Roma.
Asal dan Sejarah Colosseum – Dari Agama Acara Politik
Awalnya penyediaan Games gladiator dipandang sebagai metode untuk menyenangkan dewa-dewa Romawi dan menghindari Roma dari bencana. Bangsa Romawi yang bertanggung jawab untuk pementasan acara seperti tumbuh dalam popularitas, sehingga ‘permainan’ menjadi peristiwa politik yang menonjol Roma bisa mendapatkan popularitas dengan mafia. Pada abad pertama Masehi menyediakan permainan gladiator bahkan menjadi persyaratan dari beberapa kantor publik. Itu tidak lama sebelum konsep arena batu permanen lahir yang akan menjadi dikenal sebagai Colosseum. Sejarah Colosseum.
Sejarah Colosseum – Vespasianus dan Amphitheatre Flavianus (Colosseum)
Pemerintahan yang mengerikan dari Kaisar Nero dan pembakaran Roma menyebabkan Perang Saudara. Gejolak itu berakhir ketika Vespasianus menjadi kaisar. Vespasianus mendirikan dinasti Flavianus, disebut demikian karena semua Kaisar dari dinasti Flavianus menanggung nama Flavius. Setelah kematian Nero dan semangat kepercayaan dari warga negara Romawi adalah di semua waktu rendah. Vespasianus harus mendapatkan dukungan kembali dari masyarakat.Idenya adalah untuk menghancurkan istana Nero dan membangun sebuah arena permanen dirancang sebagai sebuah amfiteater besar untuk perumahan gladiator gratis game dan hiburan lainnya untuk hiburan dari ‘gerombolan’, yang Pleb.Istana Nero Domus Aurea disebut (Latin untuk “Golden House”) dan sebuah vila serambi besar yang indah. Pembangunan ‘Amphitheatre Flavianus’ dimulai pada c70AD.
Sejarah Colosseum – Para Amphitheatre Flavianus adalah Disebut Colosseum
Colosseum awalnya disebut Amphitheatre yang Flavianus. Nama asli dari Amphitheatre Flavianus diberikan karena itu sedang dibangun oleh Titus Flavius Vespasianus (Kaisar Vespasianus) yang mendirikan Dinasti Flavianus. Ia segera diberi nama Colosseum yang diambil dari makna kolosal ‘colosseus’ kata Latin. Ini mengacu pada patung raksasa dari Kaisar Nero yang sebelumnya telah didirikan di dekat lokasi Colosseum. Ini patung Nero, diyakini telah dilemparkan di perunggu, diukur 100 sampai 120 kaki Romawi (37m) tinggi dan telah menjadi tengara di pusat kota Roma. Sejarah Colosseum.
Sejarah Colosseum – The Pembangunan Colosseum
Colosseum akan menjadi simbol mungkin, kekayaan dan kekuasaan Kekaisaran Romawi. Konstruksi dimulai pada c70AD dan dibiayai dari hasil yang diperoleh dari Romawi pemecatan Yerusalem. Kampanye yang berhasil melawan Yudea diperintah oleh Vespasianus dan dipimpin oleh putranya, Titus . Colosseum waktu kurang dari 10 tahun untuk membangun, suatu prestasi luar biasa bagi para insinyur yang sangat baik dan terkenal mereka keterampilan teknik. Arsitektur dari Colosseum Roma menggambarkan penggunaan salah satu penemuan paling terkenal Roma – beton. Kaisar Vespasian meninggal pada tanggal 23 Juni 79 dan tidak pernah melihat Colosseum selesai. Pada tahun 81 Kaisar Titus didedikasikan Colosseum di kota Roma. Sejarah Colosseum.
Sejarah Colosseum dan Kaisar Romawi
Banyak Kaisar Romawi menikmati kacamata bahwa Colosseum harus menawarkan dan banyak permainan gladiator dibiayai oleh kaisar sendiri. Sejarah arena berdarah terus melalui berbagai pemerintahan kaisar, munculnya agama Kristen baru, cerita-cerita horor dari kematian para martir Kristen di Colosseum, perkelahian Gladiator dan pembunuhan ribuan binatang eksotis di Roma Kuno. Bahkan ada seorang Kaisar yang mengambil kesenangan besar dalam berpartisipasi dalam permainan gladiator digelar di Colosseum – Kaisar Commodus. Commodus adalah Kaisar ditampilkan dalam film Gladiator Russell Crowe. Kaisar Romawi dan Colosseum memainkan bagian besar dalam sejarah Penganiayaan orang Kristen .
Sejarah Colosseum - Telemachus dan Akhir Games gladiator
Permainan gladiator di Colosseum berakhir pada masa pemerintahan Kaisar Honorius dari. Stilicho telah mengalahkan Goth di Verona pada bulan Juni 403, itu adalah kemenangan Romawi terakhir, dan itu dirayakan oleh kemenangan Romawi terakhir yang diikuti oleh game gladiator di Colosseum. Di tengah pertumpahan darah terdengar suara penawaran itu untuk berhenti dalam nama Kristus, dan antara pedang ada seorang biarawan terlihat berdiri sambil mengangkat tangannya dan menjaga kembali pukulan. Ada teriakan marah, dan dia dirajam sampai mati oleh ‘gerombolan’ marah dan membunuh.Ditemukan bahwa dia adalah seorang biarawan Mesir bernama Telemachus. Kematian Telemachus dimasukkan untuk memerangi gladiator. Ras kereta dan permainan terus tetapi olahraga yang mengerikan kematian dan darah berakhir selamanya. Perjuangan gladiator yang terakhir diketahui di Colosseum Roma karena itu terjadi selama pemerintahan Honorius. Kaisar Honorius , akhirnya memutuskan akhir kontes gladiator pada 399 AD. Kompetisi terakhir yang diketahui gladiator di kota Roma terjadi pada tanggal 1 Januari 404 Masehi. Kantung Roma terjadi pada tanggal 24 Agustus, 410 ketika kota itu diserang oleh Visigoth, yang dipimpin oleh Alaric I. ibukota Romawi sudah pindah ke kota Italia dari Ravenna oleh Honorius, setelah Visigoth masuk Italia. Para Visigoth menghancurkan banyak dari saluran air yang mengarah ke Roma. Tanpa pasokan segar air kota tidak bisa lagi berfungsi. Bangsa Romawi melarikan diri dari kota – hari kemuliaan Roma selesai. Sejarah Colosseum.
Sejarah Modern dari Colosseum
Sejarah Colosseum bergerak ke amfiteater jatuh ke penurunan. Dinding luar dilucuti dari marmer dan bahkan kram besi telah dihapus dan digunakan untuk membuat senjata (lubang kiri di Colosseum bisa dilihat hari ini). Colosseum telah menggunakan berbagai dari gelandangan perumahan untuk menyediakan tempat berlindung bagi binatang. Menggunakan perumahan termasuk, lokakarya, tempat untuk ordo religius, benteng, tambang dan sebagai sebuah kuil Kristen. Hari ini hari kemuliaan dari Colosseum telah kembali – jumlah pengunjung dan wisatawan ke Colosseum diperkirakan lebih dari 5 juta per tahun, semua tertarik dalam sejarah yang mengerikan dari Colosseum.
Sejarah Colosseum
Isi dari kategori Sejarah Colosseum pada kehidupan di Roma Kuno memberikan rincian pendidikan gratis, fakta dan informasi untuk referensi dan penelitian sejarah untuk sekolah-sekolah, perguruan tinggi dan pekerjaan rumah. Lihat Peta Situs Colosseum untuk pencarian yang komprehensif pada kategori yang berbeda yang menarik yang berisi sejarah, fakta dan informasi tentang Roma Kuno. Sejarah Colosseum.
Fakta tentang Colosseum Roma
Fakta 1 Ketika pertama kali dibangun itu awalnya disebut Amphitheatre Flavianus, setelah Dinasti Flavianus dari Kaisar termasuk Vespasianus , Titus danDomitianus . 
Fakta 2 Nama ‘Colosseum’ berasal dari makna kolosal ‘colosseus’ kata Latin. Ini mengacu pada patung raksasa dari Kaisar Nero yang sebelumnya telah didirikan di dekat lokasi Colosseum. 
Fakta 3 Mencakup amphitheatre yang besar dan luas 6 hektar
Fakta 4 Masuk ke game gratis. Amfiteater besar memiliki kapasitas diperkirakan antara 50.000 dan 80.000 Roma 
Fakta 5 Luar lingkaran ukuran 545 meter (1.788 kaki). Ini adalah 50 meter (187 kaki), 189 meter (615 ft) panjang dan 156 meter lebar 510 kaki. Dimensi dari Colosseum 
Fakta 6 Daerah di bawah Colosseum disebut Hypogeum (bawah tanah berarti).Hypogeum terdiri dari dua tingkat jaringan terowongan bawah tanah dan 32 kandang hewan. Itu 80 poros vertikal yang menyediakan akses cepat ke arena untuk hewan dan pemandangan. 
Fakta 7 Para Kaisar Domitianus , anak muda dari Vespasianus menambahkan Hypogeum dan juga galeri di bagian atas Colosseum untuk meningkatkan kapasitas tempat duduk nya. 
Fakta 8 Colosseum terletak di pusat kota Roma, Italia (Piazzale del Colosseo, Roma).Lokasi absolut adalah 41 derajat lintang dan bujur derajat 12. 
Fakta 9 Ada 36 pintu perangkap di Arena memungkinkan untuk efek khusus yang rumit
Fakta 10 Hewan-hewan ditampilkan dan dibunuh di teater diangkut dari setiap sudut dari kekaisaran Romawi yang mencerminkan skala dan lingkup provinsi Romawi.Hewan Liar di Colosseum 
Fakta 11 Para liar dan hewan eksotis yang termasuk singa, harimau, hyena, kuda nil, badak itu, buaya, burung unta, antelop, beruang, dan zebra 
Fakta 12 Ada lebih dari 20 jenis yang berbeda dari Gladiators
Fakta 13 Colosseum Roma digunakan untuk pementasan berbagai acara termasuk perkelahian gladiator, menampilkan hewan liar, hiburan teater, eksekusi, upacara keagamaan, pertempuran laut mengejek dan kembali bermain kemenangan Romawi yang terkenal. 
Fakta 14 Colosseum dibangun karena beberapa alasan:
  • Sebagai hadiah untuk Warga Romawi, meningkatkan popularitas dari dinasti Flavianus
  • Pementasan berbagai bentuk hiburan di tujuan dibangun batu amfiteater, menciptakan pengalihan untuk Pleb menganggur dan sulit diatur
  • Untuk memanfaatkan dan menampilkan teknik rekayasa terbaru Romawi menunjukkan kepada dunia kekuatan Roma
Fakta 15 Kaisar mengambil posisi terkemuka di kotak kekaisaran disebut pulvinar yang terletak di podium (yang berarti tempat kehormatan) yang seperti teras dan sekitar 15 kaki mengangkang lebar pusat sumbu minor arena di sisi utara .Duduk di Colosseum 
Fakta 16 Amphitheatre Flavianus dibangun dari travertine di luar dan tufa dan batu bata di pedalaman. Tiang utama dibangun dari balok-balok marmer. 
Fakta 17 Dalam pembangunan Colosseum para budak melakukan kerja manual dan tim pembangun Romawi profesional, insinyur dan dekorator melakukan tugas terampil. 
Fakta 18 Colosseum terdiri dari empat lantai. Lantai tiga pertama telah tinggi, pintu melengkung dirancang dengan tingkatan ionik, kolom Doric dan Corinthian . 
Fakta 19 Sebuah Retractable Tenda disebut Velarium di Colosseum Roma yang disediakan penutup dan keteduhan. Kurung didukung 240 tiang kayu yang digantung awning kanvas. 
Fakta 20 Ada 76 pintu masuk yang bernomor tetapi ada tambahan empat tambahan pintu masuk besar yang tidak bernomor. Colosseum pintu masuk dan keluar 
Fakta 21 Tiket dibagikan untuk menunjukkan, masing-masing ditandai dengan nomor kursi, nomor tier dan nomor pintu masuk. Permainan perdana di Colosseum berlangsung lebih dari 100 hari. 
Fakta 22 Pada akhir hari para gladiator yang terbunuh diseret melalui Libitinensis Porta (Gerbang Kematian) ke Spoliarium mana tubuh ditelanjangi dan senjata dan baju besi yang diberikan kepada lanista mati gladiator itu. 
Fakta 23 Arena itu 287 kaki panjang dan 180 kaki lebar. Arena tertutup dengan 15cm pasir. 
Fakta 24 Ada berbagai pintu masuk / keluar dari arena. Para Sanavivaria Porta adalah Gerbang Kehidupan di mana mereka yang telah dikalahkan, tetapi terhindar akan keluar, yang Libitina Porta adalah Gerbang Kematian atau Eksekusi dan Triumphalis Porta dimana pemenang akan keluar arena. 
Fakta 25 Bisellium itu kaya dihiasi kursi kehormatan di game. Hal itu disebut demikian karena ada ruang untuk dua orang di atasnya, meskipun hanya satu duduk di sana, biasanya Kaisar. 
Fakta 26 Kaisar Romawi 42 menyaksikan pembantaian di amphiteater
Fakta 27 Sebuah 700.000 orang diperkirakan tewas di arena berdarah
Fakta 28 Eksekusi dari Kristen atau Penjahat disediakan hiburan siang populer.
Fakta 29 Sebanyak 5000 hewan dibantai dalam satu hari – hewan liar tewas ke titik kepunahan. Lihat Hewan Liar di Colosseum 
Fakta 30 Amphitheatre Flavianus besar waktu kurang dari 10 tahun untuk membangun


Seumber: http://siiculay.edublogs.org/2012/06/29/info-colloseum-roma-dan-fakta-fakta-nya/

JARINGAN TUMBUHAN

Jaringan Tumbuhan

Jaringan Tumbuhan | Artikel kali ini akan menjelaskan pengertian jaringan, apa itu jaringan, apa itu jaringan tumbuhan, macam macam jaringan tumbuhan, serta berbagai hal yang perlu anda ketahui tentang jaringan tumbuhan.

Pengertian Jaringan dalam Biologi

Jaringan didefinisikan sebagai sekelompok sel yang memiliki fungsi, asal dan struktur yang sama. Jaringan dipelajari secara khusus dalam ilmu histologi. Dalam arti sempit, Pengertian jaringan tumbuhan adalah apabila sel-sel berkumpul pada tumbuhan.
Pengertian jaringan kadang dikacaukan oleh pengertian koloni. Pengertian jaringan sering dikatakan sebagai kumpulan sel-sel yang masing-masing selnya aktif dalam segala proses hidupnya, yaitu aktif berfotosintesis, aktif mengadakan metabolisme, aktif berkembang biak, dan aktif mengadakan pengambilan zat-zat makanan, sehingga hanya merupakan individu-individu yang mengumpul. Contoh: koloni pada ganggang.

Mengenal Jaringan Tumbuhan Lebih Dekat

Tumbuhan pada awal perkembangannya, semua sel-sel  tumbuhan melakukan pembelahan diri. Akan tetapi, dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut, pembelahan sel tumbuhan menjadi terbatas di bagian khusus dari tumbuhan. Jaringan ini tetap bersifat embrionik dan selalu membelah diri. Jaringan embrionik tumbuhan disebut meristem. Pembelahan sel pada dasarnya dapat juga berlangsung pada jaringan selain meristem, contohnya pada jaringan korteks batang, namun jumlah pembelahan ini sangat terbatas.
Sel-sel meristem tumbuhan akan  tumbuh dan mengalami spesialisasi secara morfologi dan fisiologi (mengalami diferensiasi) membentuk berbagai macam jaringan dan tidak mempunyai kemampuan untuk membelah diri. Jaringan ini disebut jaringan dewasa. Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi antara lain sebagai berikut:
  • Jaringan Pelindung (epidermis)
  • Jaringan dasar (parenkim)
  • Jaringan Penguat (penyokong)
  • Jaringan pengangkut (vaskuler)
  • Jaringan Sekretoris

A. Jaringan Embrionik (Meristem) Tumbuhan

Seperti telah dijelaskan bahwa jaringan meristem terdiri dari sekelompok sel yang tetap dalam fase pembelahan. Sel meristem mempunyai sifat sifat sebagai berikut.
  • Terdiri dan sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan.
  • Biasanva tidak ditemukan adanya ruang antarsel di antara sel-sel meristem.
  • Sel-selnya mungkin berbentuk bulat, lonjong, atau poligonal dengan dinding sel yang tipis.
  • Masing-masing sel mengandung banyak sitoplasma dan mengandung satu atau lebih inti sel.
  • Vakuola sel sangat kecil atau mungkin tidak ada.
Jaringan Meristem tumbuhan dikelompokkan berdasarkan berbagai  kriteria yaitu posisinya dalam tubuh tumbuhan, asal-usulnya, jaringan tumbuhan yang dihasilkannya, strukturnya, taraf perkembangannya, dan fungsinya. Berdasarkan posisinya dalam tubuh tumbuhan, jaringan meristem dibedakan menjadi:
  • meristern apikal: terdapat di ujung pucuk utama dan pucuk lateral serta ujung akar,
  • meristem interkalar: terdapat di antara jaringan dewasa, contohnya meristem pada pangkal ruas tumbuhan anggota suku rumput rumputan.
  • meristem lateral: terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya, contohnya kambium dan kambium gabus (felogen).
Berdasarkan asal-usulnya, meristem dikelompokkan menjadi:
  • Meristem primer: Apabila  sel sel nya berkembang langsung dari sel-sel embrionik (meristem apikal),
  • meristem sekunder: apabila sel-selnya berkembang dan jaringan dewasa yang sudah mengalami deferensiasi. Contohnya kambium dan kambium gabus (felogen).
Jaringan Meristem primer berasal dan sel-sel initial yang disebut promeristem, yang berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Haberlandr akan berkembang menjadi protoderm, prokambium, dan merisrem dasar. Protoderm akan berdeferensiasi menjadi jaringan epidermis, prokambium akan berdeferensiasi menjadi sistem jaringan pengangkut, sedangkan meristem dasar akan berkembang menjadi parenkim (jaringan dasar). Hanstein membagi ujung akar menjadi tiga daerah, yaitu a) dermatogen, akan berkembang menjadi epidermis; b) periblem, akan berkembang menjadi korteks; dan c) plerom akan berkembang menjadi stele.
Sementara, Schmidt membagi ujung batang menjadi dua bagian yaitu korpus dan tunika. Korpus merupakan bagian pusat dan titik tumbuh. Daerah ini mempunyai area yang luas dan sel-selnya relatif besar. Sel-sel daerah korpus ini akan membelah secara tak beraturan. Tunika merupakan bagian paling luar dan titik tumbuh, terdiri dari satu atau beberapa lapis sel, dengan sel-sel yang relatif lebih kecil dan mengalami pembelahan ke samping (ke arah lateral).
Jaringan Tumbuhan dan Macam macam Jaringan pada Tumbuhan
Posisi jaringan meristem pada batang tumbuhan (Pandey, 1982)

Jaringan Meristem sekunder tumbuhan berasal dan sel-sel dewasa yang berubah keadaannya menjadi meristematik. Sel-sel meristem sekunder tumbuhan memiliki bentuk pipih atau prisma yang di bagian tengahnya terdapat vakuola yang besar. Contohnya adalah kambium dan kambium gabus.
Kambium dapat anda temukan di dalam batang dan akar dari tumbuhan golongan Dicotyledoneae dan Gymnospemae serta beberapa tumbuhan dari golongan Monocotyledonae (Agave, Aloe, Jucca dan Draceana), sedangkan kambium gabus terdapat pada kulit batang tumbuhan dan dapat membentuk jaringan gabus yang sukar ataupun tidak dapat dilalui air. Sel-sel gabus umumnya bersifat mati.
Jaringan Tumbuhan dan Macam macam Jaringan pada Tumbuhan 1
Penampang longitudinal meristem apikal (Esau, 1972)

B. Jaringan Dewasa Pada Tumbuhan

Sifat sifat jaringan dewasa pada tumbuhan adalah sebagai berikut:
  • Tidak terjadi aktivitas membelahan diri
  • Memiliki ukuran yang cukup besar dibandingkan sel sel meristem
  • Mempunyai vakuola yang besar sehingga plasma sel sedikit dan merupakan selaput yang menempel pada dinding sel
  • Kadang kadang selnya telah mati
  • Selnya telah mengalami penebalan dinding sesuai dengan fungsinya
  • Di antara sel selnya dijumpai ruang antarsel.
Terbentuknya ruang antar sel pada tumbuhan tingkat tinggi  dapat diakibatkan oleh:
  1. Sisogen, yaitu sel sel saling memenuhi sehingga terbentuk ruang diantaranya, terjadi pada sel tangkai daun teratai (Nymphaea).
  2. Lisigen, yaitu ruang antar sel yang terbentuk karena sel beserta isinya larut. Dapat anda temukan pada ruang minyak daun jeruk (Citrus sp).
  3. Sisolisigen, apabila ruang yang terjadi berasal dari larutnya sel tertentu diikuti oleh saling menjauhi sel sel disekitarnya, misalnya ruang antar protoxilem.
  4. Reksigen yaitu ruang antar sel yang terbentu karena sel sel mengalami robekan disebabkan oleh pertumbuhan yang menarik sel tersebut. Dapat anda lihat pada berkat pengangkut batang jagung (Zea mays).
Menurut asal meristem, jaringan dewasa pada tumbuhan ada dua macam yaitu jaringan primer dan jaringan sekunder. Jaringan meristem primer apabila sel sel nya berasal dari meristem primer dan jaringan sekunder apabila sel sel nya berasal dari meristem sekunder.

C. Jaringan Pelindung (Epidermis) pada Tumbuhan

Jaringan epidermis adalah jaringan tumbuhan yang merupakan lapisan sel yang berada paling luar, pada permukaan organ-organ tumbuhan primer seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Jaringan ini berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan dari segala pengaruh luar yang akan merugikan pertumbuhannya sehingga jaringan epidermis sering disebut jaringan pelindung.
Epidermis pada tumbuhan biasanya terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat tanpa adanya ruang antarsel. Pada beberapa jenis tumbuhan, epidermis terdiri atas beberapa lapis sel. Hal ini disebabkan karena sel-sel protoderm membelah berkali-kali secara periklinal (sejajar permukaan) sehingga terjadi epidermis berlapis banyak. Contoh sel-sel epidermis velamen pada akar anggrek.
Sel-sel epidermis mempuyai bentuk yang bervariasi, misalnya epidermis berbentuk tubular dapat dijumpai pada helalan daun dikotil dan berbentuk memanjang dijumpai pada helaian daun Monokotil Pada helaian daun Aloe cristata sel epidermis berbentuk heksagonal- Sel-sel epidermis memiliki protoplas hidup dan dapat menyimpan berbagai hasil
metabolisme. Sel-sel inisial epidermis sebagian dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan yang sering disebut derivat epidermis, seperti stoma, trikoma, sel kipas. sistolit, sel silika, dan sel gabus.
Jaringan tumbuhan dan macam macam jaringan pada tumbuhan 5
Stomata pada daun tembakau (Nicotiana tabacum) (Esau, 1972), salah satu derivat jaringan epidermis pada tumbuhan

D. Jaringan Dasar / Parenkim Tumbuhan

Jaringan parenkim adalah jaringan tumbuhan yang terbentuk dari kumpulan sel yang hidup. Jaringan parenkim memiliki struktur serta fisiologis yang bermacam macam. Jaringan parenkim masih melakukan segala kegiatan proses fisiologis, hal ini berbeda dengan jaringan tumbuhan yang lain khususnya jaringan yang dewasa (tua).
Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar tumbuhan karena dijumpai hampir di setiap bagian tumbuhan. Contohnya pada batang dan akar parenkim ditemukan diantara  jaringan epidermis dan pembuluh angkut, sebagai korteks. Parenkim dapat pula ditemukan sebagai empulur batang. Jaringan parenkim pada daun tumbuhan membentuk mesofil daun yang kadang berdeferensiasi menjadi jaringan tiang (palisade) dan jaringan bunga karang (sponge). Jaringan parenkim dapat juga dijumpai sebagai parenkim penyimpan cadangan makanan pada buah dan biji.
Jaringan tumbuhan dan macam macam jaringan pada tumbuhan 2
Macam macam bentuk parenkim (Esau, 1972)
Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim pada tumbuhan dibedakan menjadi 5 macam yaitu:
  1. Jaringan Parenkim air. Jaringan ini dijumpai pada tumbuhan xerofit atau epifit sebagai penimbun air untuk melewati musim kering.
  2. Jaringan Parenkim asimilasi. Jaringan parenkim ini berfungsi dalam proses pembuatan makanan, terletak pada bagian tumbuhan yang berwarna hijau.
  3. Jaringan Parenkim udara. Jaringan ini berfungsi dalam mengapungkan tumbuhan. Jaringan parenkin ini dapat ditemukan pada tangkai daun Canna sp. sebagai tempat menyimpan udara.
  4. Jaringan Parenkim penimbun. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Jaringan parenkim jenis ini dapat anda temukan pada akar rimpang, empulur batang, umbi, dan umbi lapis. Cadangan makanan dalam jaringan parenkim ini disimpan dalam bentuk gula, tepung, protein, dan lemak.
  5. Jaringan Parenkim angkut. Jaringan in berfungsi sebagai pembuluh angkut baik itu makanan maupun air. Hal ini terjadi karena sel selnya memanjang menurut arah pengangkutan.
Jaringan parenkim tumbuhan dapat juga dibedakan berdasarkan bentuknya. Berikut pembagiannya:
  1. Jaringan parenkim palisade. Merupakan jaringan yang menyusun mesofil pada daun. Jaringan parenkim ini dapat juga ditemukan pada biji dengan bentu sel panjang, tegak dan mengandung banyak kloroplas.
  2. Jaringan Parenkim lipatan. Jaringan ini dijumpai pada mesofil daun pinus dan padi. Terjadi perlipatan ke arah dalam pada bagian dinding sel dan mengandung banyak kloroplas.
  3. Jaringan parenkim bunga karang. Jaringan ini menyusun mesofil daun dan ukurannya tidak beraturan serta ruang antar ser yang lebar.
  4. Jaringan parenkim bintang (aktinenkim). Jaringan ini dapat ditemukan pada tangkai daun Canna sp. dengan bentuk seperti bintang bersambungan pada bagian ujung.

E. Jaringan Penguat (Mekanik) Tumbuhan

Jaringan Penguat tumbuhan berfungsi dalam memberikan kekuatan bagi tubuh tumbuhan sehingga mampu berdiri tegak. Jaringan penguat tumbuhan dibagi atas dua berdasarkan sifat dan bentuknya yaitu jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
1. Jaringan Kolenkim Tumbuhan
Kolenkim adalah jaringan tumbuhan yang berfungsi sebagai jaringan penguat terutama pada organ organ tumbuhan yang masih aktif membelah dan tumbuh serta berkembang. Jaringan kolenkim tersusun atas sel sel yang masih hidup.
Jaringan kolenkim tumbuhan memiliki bentuk sel yang sedikit memanjang, dan hanya memiliki dinding primer dengan penebalan yang tidak teratur yang lunak serta lentur. Hal ini disebabkan karena jaringan kolenkim tumbuhan tidak mengandung lignin melainkan kloroplas dan tanin.
Jaringan  kolenkim tumbuhan dapat dijumpai ada batang, daun, bunga dan buah. Jaringan tumbuhan ini dapat juga dijumpai pada akar yang terkena matahari. Jaringan kolenkim pada tumbuhan monokotil (monocotyledoneae) tidak ditemukan jaringan kolenkim apabila telah terjadi pembentukan sklerenkim sejak tumbuhan masih muda.
Jaringan kolenkim tumbuhan terbagi atas 4 menurut penebalan dinding selnya yaitu kolenkim anguler, kolenkim lameler, kolenkim tubular, dan kolenkim tipe cincin.
2. Jaringan Sklerenkim Tumbuhan
Sklerenkim adalah jaringan penguat tumbuhan yang memiliki dinding sekunder yang tebal, dan mengandung zat lignin. Jaringan sklerenkim pada tumbuhan memiliki sel sel yang kenyal dan tidak mengandung protoplas. Dengan kata lain, jaringan sklerenkim tersusun atas sel sel yang telah mati dengan dinding sel yang tebal. Hal ini membuat mudah untuk menemukan jaringan sklerenkim yaitu pada bagian tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
Jaringan sklerenkim terbagi atas dua yaitu serabut dan sklereid (sel sel batu).

F. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut pada tumbuhan ada dua yaitu floem dan xilem. Floem terdiri atas buluh tapisan, sel penggiring dan parenkim floem. Jaringan pengangkut tipe xilem  yaitu trakea dan trakeida serta serabut dan parenkim xilem.
Xilem berfungsi dalam mengangkut mineral dan air dari akar hingga daun. Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke bagian organ yang lain seperti batang, akar dan umbi.

1. Xilem
Xilem adalah jaringan pengangkut tumbuhan yang kompleks terdiri dari berbagai macam bentuk sel. Pada umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati dengan dinding yang sangat tebal tersusun dari  zat lignin sehingga xilem berfungsi juga sebagai jaringan penguat. Unsur-unsur xilem terdiri dari unsur trakeal, serat xilem, dan parenkim xilem.
a. Unsur trakeal 
Unsur trakeal  merupakan unsur yang memiliki fungsi dalam pengangkutan air beserta zat terlarut di dalamnya, dengan sel-sel yang memanjang, tidak mengandung protoplas (bersifat mati), dinding sel berlignin, mempunyai macam-macam noktah. Unsur trakeal terdiri dari dua macam sel yaitu trakea dan trakeida.
Trakea (pembuluh kayu) terdiri dari sel yang tersusun memanjang dan berderet dengan ujung yang berlubang dan bersambungan pada ujung dan pangkalnya, sedangkan trakeida terdiri atas sel panjang dengan ujung yang runcing tanpa adanya lubang sehingga pengangkutan melalui pasangan noktah pada dua ujung trakeida yang saling menimpa.
Lubang perforasi adalah bagian trakea yang berlubang. Pada tumbuhan dikenal tiga macam lempeng perforasi, yaitu lempeng perforasi sederhana dengan sebuah lubang  yang memenuhi seluruh dinding ujung sel yang ditempati, lempeng perforasi skalariform dengan lubang pipih dan sejajar lempeng sehingga menunjukkan bentuk tangga, lempeng perforasi jala dengan jalinan lubang membentuk jala. Lempeng majemuk adalah nama lain untuk lempeng perforasi skalariform dan jala.
b. Serat xilem 
Serat xilem merupakan sel panjang dengan dinding sekunder berlignin. Serat xilem ada dua pada tumbuhan, yakni serat libriform dan serat trakeid. Serat libriform mempunyai ukuran lebih panjang dan dinding selnya lebih tebal dibanding serat trakeid. Pada serat libriform dapat anda temukan noktah sederhana, sedangkan serat trakeid dapat anda temukan noktah terlindung.
c. Parenkim xilem  
Parenkim xilem tumbuhan umumnya tersusun dari sel-sel yang masih hidup. Parenkim xilem dapat anda jumpai pada xilem primer dan xilem sekunder. Pada xilem sekunder dijumpai dua macam parenkim, yaitu parenkim kayu dan parenkim jari jari empulur.
Parenkim kayu sel-selnya dibentuk oleh sel-sel pembentuk fusi unsur unsur  trakea yang sering mengalami penebalan sekunder pada dindingnya. Pada parenkim kayu sering ditemukan adanya noktah berhalaman dan noktah biasa.
Sel-sel parenkim xilem pada tumbuhan berfungsi sebagai tempat cadangan makanan. Pada saat giatnya pertumbuhan, zat tepung tertimbun pada parenkim xilem dan menurun pada saat terjadinya aktivitas kambium. Parenkim jari jari empulur tersusun dari sel-sel yang pada umumnya mempunyai dua bentuk dasar, yakni sel-sel yang bersumbu panjang ke arah vertikal dan radial.
Jaringan tumbuhan dan macam macam jaringan pada tumbuhan 4
Unsur unsur xilem (Esau, 1979)

2. Floem
Floem adalah jaringan pengangkut pada tumbuhan yang memiliki fungsi mengangkut dan menghantarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis dan daun ke bagian tumbuhan yang lain. Floem tersusun dari berbagai macam bentuk sel-sel yang bersifat hidup dan mati. Unsur-unsur floem terdiri atas unsur tapis, sel albumin, parenkim floem, sel pengiring dan serat-serat floem.
Jaringan tumbuhan dan macam macam jaringan pada tumbuhan 5
Unsur unsur floem

G. Jaringan Idioblas Tumbuhan

Idioblas adalah jaringan pada tumbuhan yang terdiri atas sel sel yang memiliki fungsi yang berbeda dengan sel disekitarnya. Jaringan idioblas dapat berupa kelenjar ataupun alat sekresi dalam jaringan makanan.
1. Kelenjar
Kelenjar adalah jaringan yang tersusun atas sekumpulan sel sel yang menghasilkan suatu zat. Zat tersebut dikeluarkan oleh sel penghasilnya. Ada beberapa macam sel kelenjar pada tumbuhan yaitu :1) kelenjar epitel dan 2) kelenjar epitel.
Kelenjar epitel adalah sel sel yang berdampingan satu dengan yang lainnya sehingga adalah suatu lapisan sel. Kelenjar rambut adalah sekumpulan sel yang menghasilkan zat yang ditemukan pada permukaan epidermis. Kelenjar ini disebut koleter dan menghasilkan zat yang disebut blastokola.
Salah satu contoh kelenjar adalah nektaria yang ditemukan pada bunga yang menghasilkan nektar yang berfungsi dalam menarik serangga dalam proses penyerbukan.
jaringan tumbuhan dan macam macam jaringan pada tumbuhan
buluh getah salah satu jaringan idioblas
2. Alat sekresi
Alat sekresi adalah sel atau sekumpulan sel yang memiliki fungsi menghasilkan zat zat tertentu, akan tetapi tidak dikeluarkan oleh sel sel yang menghasilkan zat tersebut.
Anda dapat menemukan beberapa macam jenis jaringan ini pada tumbuhan seperti saluran getah, sel-sel resin dan minyak, sel-sel lendir, kumpulan sel mirosin, dan sel-sel penyamak.
Saluran getah adalah kumpulan sel yang berisi cairan berwarna putih yang disebut lateks. Ada dua macam saluran ini yaitu buluh getah dan sel getah. Anda dapat menemukan saluran getah tipe buluh getah pada tumbuhan Compositae, Campanulaceae, Papilionaceae, Caricaceae, Euphobiaceae, Convolvulaceae, Labiateae, dan Musaceae. Sel getah dapat anda temukan pada tumbuhan Apocynaceae, Urticulaceae, Moraceae dan Euphorbiaceae.
Sumber: Belajarbologi.com